Friday 22 June 2007

TEWASNYA SEORANG TRADER

Pukul 00.13 WIB saya merenung ada yang menganjal dan terasa sakit di hati, bukan sakit hati bukan teraniaya dan bukan hal yang menyedihkan.
tongkat hanya untuk orang buta
kacmata hanya untuk rang yang cacat mata
dan indikator hanya untuk orang yang buta grafik
Penggalan kata2 inilah yang membuat seorang trader kacangan seperti saya "tewas"
Suatu pengalaman yang baru saya jumpai, dulu saya berfikir seorang prajurit bila akan bertempur harus lengkap dengan persenjataan, tapi ternyata tangan kosong bisa lebih hebat.
Maaf bukan mau menyinggung rekan2 trader sekalian tapi ini justru suatu jalan untuk memperkaya diri kita dengan ilmu, silahkan cari jawabannya masing masing.
Terakhir saya ucapkan kepada seseorang yang telah membedah isi otak saya yang bebal,
mari kita belajar supaya kita tidak jadi orang buta terhadap grafik.
FASLAFAH INI SAYA AMBIL DARI SEORANG TRADER (tidak bisa saya sebutkan namanya karena alasan privaci) YANG MUNGKIN ILMUNYA JAUUUUUUUUUH SEKALI DI ATAS SAYA> HANYA HEBAAAAAAAAAAT HEEEEEBBBBBBAAAAAAAAT DAN HHHHHEEEEEEBAT YANG BISA SAYA KATAKAN SAMA DIA

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Kalau dibilang tangan kosong lebih baik sebenarnya tidak selalu juga karena masing2 trader memiliki gaya dan aliran sendiri2. Tapi memang pada umumnya semakin ahli atau jago seorang trader, indikator yang digunakannya pun semakin sedikit dan simple karena trading bukanlah masalah teknik tapi masalah pengaturan uang dan resiko.

Dianalogikan dengan perang, seorang trader yang memakai banyak indi seperti prajurit yang membawa banyak sekali senjata sehingga memberatkan dirinya sendiri karena dalam perang tidak semua senjata akan dipakai sekaligus. Beda halnya dengan seorang trader yang ahli dengan memakai hanya chart/harga dan hanya beberapa indi, seumpama prajurit yang membaca situasi perang dan menggunakan senjata yang sudah dikuasainya dengan efektif.

22 June 2007 at 06:46  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home